SI TERINDAH
Sistem Informasi Data Riset & Inovasi Daerah

ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN DI PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2019

RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)

 

Kegiatan Analisis Kebutuhan Sumber Energi Alternatif Terbarukan di Provinsi Papua Barat telah dilakukan dengan lingkup wilayah kegiatan 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Kaimana. Dari keempat kabupaten tersebut, potensi energi yang berupa tenaga air dan radiasi matahari menjadi pokok pembahasan dalam kegiatan ini.

Tujuan dari kegiatan ini adalah inventarisasi, analisis, dan prospek pengembangan energi terbarukan sebagai sumber penyedia energi listrik. Dengan demikian, luaran yang direncanakan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebuah dokumen yang berisi kajian potensi sumber-sumber energi terbarukan dengan jenis tenaga air dan radiasi matahari dan analisis prospek pemanfaatan dan pengembangan sebagai sumber energi dalam penyediaan energi listrik.

Pelaksanaan kegiatan Analisis Kebutuhan Sumber Energi Alternatif Terbarukan di Provinsi Papua Barat dilakukan melalui pendekatan-pendekatan yang tepat sesuai dengan lingkup wilayah kegiatan ini. Data yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah data kebutuhan energi listrik dan potensi-potensi energi terbarukan. Data kebutuhan energi listrik diperoleh melalui pendekatan diskusi dengan aparat dan warga kampung-kampung yang menjadi tujuan pelaksanaan survei. Melalui pendekatan diskus ini, data kebutuhan energi listrik dapat diperoleh dengan komprehensif. Selain itu, diskusi yang dilaksanakan juga memperoleh gambaran tentang pemahaman dan antusiasme warga kampung terhadap pengembangan sumber-sumber energi terbarukan sebagai sumber energi dalam penyediaan energi listrik untuk mendukung aktivitas-aktivitas warga kampung. Data potensi energi terbarukan di setiap kampung diperoleh dari hasil pengukuran yang dilakukan selama pelaksanaan survei. Pengukuran dilakukan untuk memperoleh data debit aliran sungai dan radiasi matahari. Pengukuran dapat dilakukan dengan baik dan lancar karena selama pelaksanaan pengukuran warga kampung memberikan dukungan yang mencukupi.

Dari hasil survei yang dilakukan, energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diharapkan oleh warga untuk dapat dipenuhi. Secara umum, kebutuhan energi listrik digunakan untuk penerangan di rumah-rumah warga di malam hari. Dari hasil pengukuran, potensi tenaga air yang cukup memadai untuk dikembangkan menjadi PLTMH terdapat di beberapa lokasi. Di Kabupaten Manokwari Selatan, Sungai Sosmorof di Kampung Sosmorof dan Sungai Bengko di Kampung Sihu memiliki potensi yang cukup untuk dikembangkan sebagai PLTMH. Sungai Sosmorof dan Sungai Bengko masing-masing memiliki potensi PLTMH sebesar 73,4 kW dan 30,4 kW. Di Kabupaten Teluk Wondama, terapat tiga lokasi yang memiliki potensi tenaga air untuk dikembangkan menjadi PLTMH, yaitu Yende, Aisandami, dan Naikere yang masing-masing memiliki potensi sebesar 4,7 kW, 14,3 kW, dan 6 kW. Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki beberapa lokasi yang potensial untuk dikembangkan menjadi PLTMH. Potensi terbesar terdapat di Sungai Inggemou sebesar 32,1 kW dan potensi yang terkecil terdapat di Sungai Kopo sebesar 5,9 kW. Potensi PLTMH yang terdapat di Kabupaten Kaimana terletak di 4 lokasi, yaitu Embung Km. 14, Sungai Wermura, Sungai Kensi, dan Sungai Wermetie dengan masingmasing kapasitas sebesar 24,0 kW, 31,5 kW, 14,3 kW, dan 3,17 kW. Lokasi-lokasi yang potensial dalam pengembangan PLTS antara lain Kampung Tahosta di Manokwari Selatan, Kampung Sararti, Kampung Yende di Teluk Wondama, dan Kampung Sururey di Pegunungan Arfak. Masing-masing lokasi ini memiliki rancangan daya PLTS yang potensial sebesar 10,8 kWp di Kampung Tahosta, 7,28 kWp di Kampung Sararti, 33,6 kWp di Kampung Yende dan 15,6 kWp di Kampung Sururey.

Rekomendasi:

Beberapa rekomendasi pemanfaatan dan pengembangan EBT di Provinsi Papua Barat berdasarkan temuan – temuan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Pertama; kebutuhan energi listrik dasar sangat dimungkinkan untuk dipenuhi dari implementasi teknologi pembangkit energi terbarukan sesuai potensi yang ada di daerah khususnya pada daerah yang terisolir atau jauh dari jaringan listrik. Untuk daerah yang memiliki potensi energi terbarukan dan telah terjangkau oleh jaringan listrik PLN maka dapat menerapkan system hybrid.

Kedua; adanya penelitian yang sejenis untuk daerah lain sehingga diperoleh gambaran keseluruhan baik kebutuhan energi listrik maupun potensi energi terbarukan yang tersebar di seluruh wilayah di Provinsi Papua Barat. Ketiga; adanya tindak lanjut dari hasil penelitian ini ke tahapan selanjutnya dapat berupa penelitian untuk penyusunan detail engineering potensi EBT yang ada dan penyusunan redesign untuk pembangkit EBT yang mengalami kerusakan.

 

Link Download Full LHP

Facebook
Twitter
LinkedIn